Jumat, 26 November 2010

OASE ROHANI - Renungan khas untuk OMK

OASE ROHANI terbit pertama kali pada tahun 2010. Jadi, ini adalah edisi tahun kedua dan nampaknya juga sudah mulai memikat hati para remaja dan orang muda. Mengapa? Karena buku renungan harian ini dirancang dalam sebuah konsep ekslusif "dari orang muda, untuk orang muda". Para penulis renungan juga semuanya orang muda, ada pastor, ada suster, ada frater, ada mahasiswa dan mahasiswi.
Siapa saja yang ambil bagian dalam edisi Januari-Juni 2011 ini? Ada 17 orang muda yang berpartisipasi mengirimkan renungannya untuk mewarnai OASE ROHANI kali ini, yang terdiri dari 11 mahasiswa-mahasiswi FKIP Atma Jaya Jakarta, 2 orang suster muda, dan 4 orang pastor muda juga.
Jadi, tak salah kalau kita melihat OASE ROHANI 2011 ini sebagai sebuah cara Orang Muda Katolik di Indonesia mengambil bagian untuk mengisi World Youth Day 2011, yang secara internasional perayaannya akan dipusatkan di Madrid, Spanyol, 11-22 Agustus 2011, yang dihadiri oleh Bapak Suci Benedictus XVI.
Dan...OASE ROHANI juga sekaligus dapat menjadi sarana bagi para Orang Muda melatih dan menyiapkan dirinya untuk menjadi Spes Patriae et Ecclesiae. Menjadi harapan bagi Gereja dan Tanah Air tercinta.
13 x 20 cm; 216 hlm
Tiap hari dilengkapi kutipan ayat-ayat emas, lengkap dengan renungan dan pujian Mazmurnya
Tiap hari dilengkapi kolom catatan harian
Tiap akhir bulan disediakan halaman curhat
Tim Penulis:
Sr. M. Skolastika P.Karm
Sr. Yuvina SFIC; Agnes Listiani Wea; Ancela L Rante; Andreas B. Wibawa; Astuti Tarigan; Brigita Kartika Ningrum; Christiana Thresia; Cornelis Syahroni; Heni Ika Andriyanti; Maria Maya Mayesta Sareng; Marius Mangu Masan; Rebeka Revika.
Rm. Benny Phang O.Carm
Rm. Yohanes Dwi Harsanto Pr
Rm. Ignas Tari MSF
Rm. F.X. Didik Bagiyowinadi Pr
Nihil Obstat: Prof. Dr. Martin Harun OFM
Imprimatur: Yohanes Subagyo Pr (Vikjen KAJ)

Bacaan Wajib (Calon) Pengurus Lingkungan

MENJADI pengurus lingkungan merupakan panggilan. Banyak yang dipanggil, tapi sedikit yang terpilih. Karena, mereka kurang menanggapi panggilan itu. Tuaian memang banyak, namun pekerja sedikit, karena tak semua orang tertarik berkarya dalam bidang pelayanan.

Kerap kali kita mendengar beragam alasan, saat seseorang ditunjuk menjadi pengurus lingkungan. Dengan berbagai dalih mereka mencoba menghindari tugas dan tanggung jawab. Rupanya, orang lebih senang dilayani daripada melayani. Sehingga yang terjadi, mereka yang aktif dalam kegiatan kegerejaan, orang ‘itu-itu’ saja.

Berperan dalam kehidupan dan perkembangan Gereja, tak hanya tugas para biarawan/wati. Kaum awam pun memiliki tanggung jawab yang serupa. Karena, tanpa dukungan kaum awam, kehidüpan dan perkembangan Gereja tidak akan membuahkan hasil yang sepenuhnya.

Namun, terkadang kita menjumpai kenyataan yang ironis. Banyak di antara pengurus lingkungan yang tidak memiliki bekal apa pun dalam menjalankan tugas. Tidak ada pembekalan atau pelatihan khusus mengenai hat tersebut. Seringkali mereka harus belajar secara otodidak, tanya sana-sini. Melihat hal tersebut, maka buku ini dapat menjadi salah satu jawaban untuk menjawab kebutuhan itu.

Buku ini sangat berguna bagi para pengurus lingkungan yang sedang menjalanankan tugas dan bagi para calon pengurus lingkungan. Mulai dari hal-hal yang teontis dalam pe layanan, hingga berbagai ide untuk meningkatkan pelayanan agar tidak terkesan monoton.

Pemahaman teoritis itu dapat diperoleh mulai bab pertama hingga kelima. Bab ini membahas keterlibatan kaum awam dalam Gereja dan lingkungan, ide Gereja diaspora, lingkungan dan komunitas basis serta peran pengurus dalam aktivitas lingkungan.

Sementara, pada bab ketujuh disodorkan tentang upaya-upaya untuk meningkatkan motivasi dan semangat pelayanan. Dan, untuk meningkatkan keterampilan para pengurus lingkungan, buku ini juga memuat berbagai id-ide dalam pelayanan di lingkungan.

Buku ini tak hanya bermanfaat bagi umat yang saat sudah aktif dalam kegiatan di Gereja, tapi juga bagi seluruh umat. Terutama dalam upaya meningkatkan pelayanan di Gereja dan dalam melakukan regenerasi pengurus lingkungan (Panjikristo).

***

Siap Menjadi Pengurus Lingkungan
F.X. Didik Bagiyowinadi, Pr
14 x 21 cm; xvi + 132 hlm
Rp 24.000,-

Minggu, 21 November 2010

Renungan Harian Anak PELANGI KASIH


Arah kerasulan Kitab Suci Gereja Katolik Indonesia pada 2008-2012 ditujukan pada kerasulan kitab suci bagi anak-anak. Selama bulan Kitab Suci 2010 kita semua disadarkan untuk membimbing anak-anak kita sejak dini mencintai kitab suci. Bagaimana secara konkret anak-anak bisa membaca Kitab Suci setiap hari? Adakah renungan anak khas Katolik?

Menanggapi persoalan pastoral ini, Komisi Kerasulan Kitab Suci Keuskupan Malang menerbitkan buku "Bacaan Injil dan Renungan Harian Anak PELANGI KASIH". Dalam Pelangi Kasih disajikan bacaan Injil setiap hari sesuai kalender liturgi (Alkitab versi Bahasa Indonesia Sehari-hari), renungan berupa kisah kasih dari dunia anak yang ditulis oleh para pendamping Minggu Gembira, guru TK-SD, dan para pencinta anak dari Keuskupan Malang. Dengan ilustrasi warna-warni, Pelangi Kasih dilengkapi dengan ruang untuk menuliskan niat/doa setiap hari, aneka permainan kitab suci dan info seputar iman katolik (soal pantang-puasa, profil seminarium marianum, partisipasi dalam liturgi, mukjizat ekaristi di lanciano, dll). Memang Pelangi Kasih diperuntukkan bagi anak-anak SD, namun orangtua juga bisa membacakannya bagi anak-anaknya yang masih TK. Bersama Pelangi Kasih, kita bimbing anak-anak kita mengenal dan mencintai Kitab Suci sejak dini.


Edisi perdana Pelangi Kasih sudah terbit untuk bulan Jan-Juni 2011, satu set terdiri dari enam jilid, dengan harga hanya Rp. 25.000,- /set (belum termasuk ongkos kirim). Bila Anda berminat memesankan untuk anak-anak Anda, anak-anak bina iman di lingkungan, paroki, atau sekolah Anda, silakan langsung menghubungi:
Redaksi PELANGI KASIH
Jl. Bromo 24 MALANG 65112
Telp. 0341-353237, HP. 081233901967
Bank:
BCA Malang AC No. 011.099.5377
a/n. Emanuel Wahyu Widodo





Arti 5 roti 2 ikan

Nama "lima roti dua ikan" terinspirasi oleh peristiwa penggandaan roti oleh Tuhan Yesus yang bisa memberi makan 5000 orang lebih (Yoh 6:1-15). Mukjizat ini terjadi berkat keiklasan  seorang anak kecil mempersembahkan bekalnya, yakni lima roti dan dua ikan. Persembahan kecil itu menjadi berlipatganda karena diberkati oleh Tuhan Yesus sehingga menjadi berkat bagi banyak orang. Apa yang disajikan di blog ini, saya yakini sebagai persembahan kecil "lima roti dua ikan" yang semoga juga diberkati dan dilipatgandakan oleh Tuhan Yesus sendiri sehingga menjadi berkat bagi banyak orang.